Yakin Menyambut Ragu

Langit menumpahkan sebuah dadu yang menghantam dada. Angka satu menatapku terlalu dalam, hingga sisi lainnya pudar membisu. Tumpul menimbul, tajam menyerbu, namun selalu berhasil menutup celah. Saat kertas dan pena membelai duka, aku menerka makna dari setiap kilaunya yang sembuhkan luka.

Maka dengan yakin, aku menyambut ragu.